tugas blog

Kamis, 25 Juni 2015

tugas blog



  •  Ciri khas budaya dan makanan khas nganjuk


  Nganjuk kota angin Oleh : Witono,S.Pd.
Nganjuk adalah sebuah kota kecil di propinsi Jawa Timur,seiring bertambahnya usia,kota ini mengalami banyak kemajuan ,dengan diraihnya piala Adipura sebagai predikat kota terbersih sebagai bukti prestasi kota ini.Pada tahun ini Nganjuk semakin menunjukkan existensinya dengan pemecahan rekor MURI,antara lain Pawai obor dengan peserta terbanyak,Pagelaran Tari Mongde khas Nganjuk dengan peserta 2009 anak,Pertunjukan wayang kulit dengan 20 dalang di 20 kecamatan secara bersamaan,replika bawang merah dan mengiris bawang merah dengan peserta terbanyak. Nganjuk mempunyai satu tempat wisata yang paling terkenal yaitu Air terjun sedudo yang menjadi tempat yang paling banyak di kunjungi oleh setiap wisatawan
Disebut sebagai kota angin,karena pada bulan-bulan sekitar Juli sampai September tiap tahun,jika Anda berada di kota ini akan merasakan kencangnya tiupan angin yang berlangsung hampir tiap hari,ada kalanya angin berhenti bertiup satu dua hari.Inilah ciri khas dari kota ini.
Sebagai suatu pusat pemerintahan kabupaten Nganjuk,tentulah disini dijumpai gedung-gedung kantor pemerintah,ada juga alun-alun,masjid Jami’,stasiun kereta api,terminal bis,sarana olahraga,pertokoan dan tempat wisata.Jalan utama kota ini adalah Jalan A.Yani,jalan yang membentang dari arah utara sampai selatan dipenuhi dengan toko-toko,gedung bank,warung,mini market,rumah penduduk dan pasar.Pusat pertokoan dulu terkonsentrasi di jalan ini,sekarang menyebar di jalan Dr.Sutomo,jalan.Diponegoro jalan Yos Sudarso,jalan Veteran dan jalan A.R Shaleh.
Tempat wisata berada tidak jauh dari alun-alun Nganjuk,yaitu Taman Anjuk Ladang di sisi Stadiun olahraga Ploso.Di taman ini ,Anda bisa melihat beberapa jenis hewan,berenang di kolam renang yang tersedia,naik kuda dan kereta kelinci,putra-putri yang Anda ajak juga dapat bermain dengan menggunakan fasilitas permainan yang menarik.Bila Anda ingin sekadar beristirahat melepas lelah,Anda bisa datang di alun-alun Nganjuk yang berada tepat di depan kantor Pemkab Nganjuk dan juga datang ke Gedung Juang 45 di jaln Dr.Sutomo serta di Gedung Wanita Nganjuk juga di sekitar stadion Ploso.
Bagaimana dengan kuliner khas kota Nganjuk,yang pasti Nasi Pecel dan becek sejenis gulai kambing.Pada malam hari di sepanjang jalan A.Yani,Anda akan banyak menjumpai penjual nasi pecel,silahkan Anda berhenti sejenak dan duduk menikmati khasnya nasi pecel Nganjuk,terutama sambalnya pasti lain dengan nasi pecel dari daerah lainnya.Becek,makanan khas yang lainnya berada di jalan Dr.Sutomo dekat perempatan.
Ayo kunjungi kota Nganjuk,yang pasti Anda bisa menikmati kenyamanan suasana yang lain,alternative tempat istirahat Anda jika Anda dalam perjalanan jauh melewati wilayah ini.Ingin memiliki rumah dan berinvestasi di kota ini,terbuka kesempatan bagi Anda untuk memajukan kota Nganjuk ini.

 Kesenian unggulan dari Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, yakni tayub, dipentaskan di Taman Budaya Jatim, Jalan Genteng Kali, Surabaya, 17-19 Februari."Di Taman Budaya yang rutin menggelar pentas seni budaya dari kabupaten/Kota se-Jatim itu, Kabupaten Nganjuk menyajikan berbagai kesenian unggulan daerahnya," kata Kepala UPT Taman Budaya Jatim, Sukatno, Jumat malam.Kesenian unggulan dari Nganjuk yang tampil antara lain Tari Rara Kuning, Tari Salipuk, Pagelaran Wayang Orang, jaranan Nganjuk, uyon-uyon, dan pagelaran Langen beksan Tayub."Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu gudang seni tayub di Jatim. Tayub Nganjuk memiliki ciri tersendiri dibandingkan dengan tayub dari Malang, Tuban, Tulungagung, Trenggalek, Blitar, Probolinggo, dan Surabaya," katanya.Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Nganjuk saat ini telah memiliki pusat pendidikan dan pelatihan Waranggana Tayub di Ngrajek untuk melestarikan seni dan budaya itu."Bahkan, setiap tahunnya, lulusan yang diwisuda menjadikan suatu atraksi wisata yang menarik bagi parapengunjung, baik wisatawan mancanegara dan Nusantara," katanya.Selain pagelaran seni, rangkaian acara yang berlangsung tiga hari itu juga akan dimeriahkan dengan pameran kerajinan dan promosi wisata dari Kabupaten Nganjuk.Agenda pementasan adalah Jumat (17/2) malam ada Tari Rara Kuning, Tari Salipuk, dan pagelaran wayang orang Maestro dengan lakon Palguna Palgunadi.Untuk Sabtu (18/2) malam akan disajikan karawitan, jaranan, pagelaran Langen Tayub. Di sela-sela itu juga ada pemutaran informasi produk unggulan Nganjuk.


  •  Makanan Khas Kota Angin
1. Nasi Becek
Nasi becek adalah hidangan khas yang berasal dari Nganjuk, Jawa Timur, Indonesia. Di tempat asalnya hidangan ini dikenal dengan nama sego becek.
Nasi Becek, hidangan khas dari Nganjuk, Jawa Timur
Sego becek adalah hidangan yang mirip dengan kari/kare kambing. Isi dari sego becek nyaris serupa dengan soto babat, namun diberi potongan sate kambing yang telah dilucuti dari tusuk satenya. Daging yang dipilih adalah daging kambing. Tidak lupa diberi potongan bawang merah yang menambah kenikmatan rasa hidangan ini.
Secara keseluruhan, rasanya mungkin cenderung mirip dengan mayoritas makanan sejenis yang berkembang di daerah Solo, Jawa Tengah. Cenderung manis dan tidak asin, berbeda dengan umumnya hidangan utama ala Jawa Timuran yang cenderung asin.
Saat tulisan ini dibuat, seporsi hidangan ini dijual seharga Rp 10.000. Cukup murah untuk ukuran makanan khas disana. Para penjual sego becek biasanya dapat dengan mudah di jumpai didaerah sekitar jalan Dr. Soetomo di kota Nganjuk.
2. Dumbleg
Dumbleg merupakan makanan yang berbahan dasar tepung beras, gula merah, dan santan kelapa. Meskipun begitu, ini merupakan makanan yang tidak biasa karena di Kabupaten Nganjuk sendiri, dumbleg hanya ada di Kecamatan Gondang dan Rejoso.
Selain itu ciri khas yang sangat menonjol dan membedakan dumbleg berbeda dari kue-kue lainnnya adalah pelepah pohon pinang yang digunakan untuk membungkusnya. Pelepah pohon pinang ini sendiri berjenis Pinang Jawa. Ini menjadikan rasa dumbleg semakin enak dan gurih.
Ada dua rasa untuk dumbleg. Dumbleg merah untuk rasa gula merah dan dumbleg putih untuk rasa sanaan. Kedua rasa ini tak pernah berubah sejak jaman dulu. Meskipun begitu tak menurunkan minat orang untuk menikmatinya justru semakin kesini semakin bertambah banyak yang ingin untuk menikmatinya karena sejak dulu pula, pembuatan dumbleg tidak pernah menggunakan bahan pengawet.
Hali ini membuktikan bahwa dumbleg memang merupakan jajanan yang benar-benar eksotis yang mampu bertahan ditengah zaman semodern ini. Bahkan sekarang ini bnyak bermunculan berbagai kreasi menu dumbleg. Misalnya dengan diberi parutan kelapa, dicelup ke dalam coklat, ataupun dengan menambahkan keju. Oleh karenanya, sekarang ini dumbleg semakin dikenal luas hingga mancanegara.
Dumbleg adalah jajanan tradisional khas Nganjuk Jawa Timur, tepatnya di daerah kecamatan Gondang dan sekitarnya. Makanan yang unik ini memang mirip pudak (makanan khas Gresik) tapi yang membedakan adalah rasa dan tampilannya. Rasa dumbleg ini manis legit dan bentuknya panjang seperti lontong. Jajanan ini terbuat dari tepung beras, gula jawa & santan yang dibungkus dari pelepah jambe.
Saking tradisionalnya jajanan ini biasa ditemui di kota kecil di Pasar Pon Gondang, bahkan di kota Nganjuk pun susah kita menemukan makanan ini. Bahkan banyak juga (mungkin) orang-orang Nganjuk tidak
begitu banyak mengenal makanan lezat ini. Hal ini karena kurang populernya dan promosi jajanan khas Nganjuk yang unik ini. Bahkan dumbleg kalah populer dengan Tahu Taqwa dari Kediri, Brem dari Madiun
dan Ledre dari Bojonegoro. Hanya Nganjuk dan Jombang (Gupal) yang kurang mempromosikan jajanan khasnya yang unik ini.
Budaya Khas Nganjuk


Tidak ada komentar:

Posting Komentar